Budidaya Perairan 2010 Fkip Haluoleo Dominikus Deky Salombre: Juli 2013

Entri Populer

Rabu, 24 Juli 2013

 

Cara Mudah Budidaya Lobster Air Tawar di Rumah

Tips dan Cara Mudah Budidaya Lobster Air Tawar di Rumah


Budidaya Lobster Air Tawar
Suka menkonsumsi lopster, atau hanya suka dengan bentuknya saja yang unik??? Bagaimana jika mencoba memelihara atau membudidayaknnya di air tawar?? Wah pasti jadi aktivitas baru yang menguntungkan pastinya. Sebenarnya ada cukup banyak jenis lobster air tawar. Namun pada kali ini kita akan berbagi pengetahuan mengenai budidaya lobster air tawar (cherax quadricarinatus) atau lebih familiar disebut dengan redclaw, karena ketika dewasa lobster tersebut terdapat warna merah pada capit bagian luarnya. Terutama akan sangat terlihat jelas pada jenis pejantan.
Umumnya untuk membedakan antara jenis betina dan jantan, adalah dengan melihat warna capitnya. Jika ada warna merahnya, berarti lobster tersebut jantan. Lobster jenis air tawar ini sangat mudah untuk dipelihara dan dibudidaya. Karena jenis ini sangat kuat hidup di berbagai kondisi. Dan jenis ini termasuk omnivora, karena jenis ini selain makan pur, lobster jenis ini juga doyan makan tumbuh-tumbuhan seperti eceng godok. Bahkan terkadang ketika diberi nasi pun akan dimakan.
Untuk membudidayakan lobster ini sebenarnya sangat mudah. Tergantung ingin pake cara profesional atau cara rumahan. Kali ini yang akan kita tunjukkan adalah cara budidaya skala rumahan, sebab dengan cara rumahan tak perlu menggunakan lahan yang luas dan tentunya biaya juga sidikit.
Cara budidaya lobster yaitu:
  1. Sediakan terpal untuk kolam/ plastik yang cukup tebal
  2. Pastikan lokasi di sekitar rumah yang kontur tanahnya rata dan usahakan lokasi tersebut tak terlalu banyak terkena sinar matahari namun jangan sampai pula tak ada cahaya mataharinya, bisa dibilang cahaya mataharinya cukup.
  3. Buatlah kolam dengan media terpal/ plastik dengan ukuran 1 m x 2 m dengan tinggi kolam sekitar 80 cm.
  4. Selanjutnya Isi dengan air bersih dengan ketinggian air skitar 60 cm, tinggi air jangan sampai sesuai dengan tinggi kolam karena lobster bisa kabur. Jadi usahakan ketinggian air kurang 10-30 cm dari tinggi kolam.
  5. Masukanlah eceng gondok/ sejenisnya, karena lobster sangat menyukai tanaman tersebut.
  6. Kemudian masukan lobsternya, usahakan jenis betina lebih banyak dari jenis pejantan.
  7. Ketika lobster betina sudah terlihat mempunyai telur maka segera dipisahkan ke kolam lain. Sebab lobster termasuk kanibal. Biarkan si betina menetaskan telurnya pada kolam terpisah.
  8. Jika telur telah menetas, pindahkan betina tersebut dari kolam penetasan.
  9. Berilah makan secara rutin anak lobster tersebut. Dan sekitar beberapa bulan kemudian, lobster tersebut akan tumbuh dewasa.
Membudidayakan lobster skala rumahan memang tergolong mudah, karena dengan jumlah yang terbatas pasti akan lebih ringan dari segi perawatan. Tak ada salahnya juga jika dirasa prospeknya bagus untuk membuat kolam yang lebih banyak lagi. Untuk bisa berhasil dalam budidaya lobster ini, cobalah dari yang sedikit dulu, lalu kembangkan dengan jumlah yang lebih banyak. Semoga sukses.

Selasa, 23 Juli 2013


Migrasi Ikan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya

Migrasi Ikan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya
Migrasi ikan adalah adalah pergerakan perpindahan dari suatu tempat ke tempat yang lain yang mempunyai arti penyesuaian terhadap kondisi alam yang menguntungkan untuk eksistensi hidup dan keturunannya. Ikan mengadakan migrasi dengan tujuan untuk pemijahan, mencari makanan dan mencari daerah yang cocok untuk kelangsungan hidupnya. Migrasi ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor eksternal (berupa faktor lingkungan yang secara langsung atau tidak langsung berperan dalam migrasi ikan) maupun internal (faktor yang terdapat dalam tubuh ikan).
Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi:
Faktor Eksternal
- Bimbingan ikan yang lebih dewasa
Ikan mampu melakukan migrasi untuk kembali ke daerah asal karena adanya bimbingan dari ikan yang lebih tua.
Contoh: migrasi ikan herring Norwegia atau ikan Cod laut Barents, ikan lebih tua cenderung tiba di tujuan lebih dulu dari pada ikan muda
- Bau perairan
Ikan anadromous mampu bermigrasi ke daerah asal dengan melalui beberapa cabang sungai, kemampuan memilih cabang sungai yang benar diduga dilakukan dengan mengenali bau-bauan bahan organik yang terdapat dalam sungai.
Contoh: Ikan salmon mampu mengenali bau morpholine dengan konsentrasi 1 x 10-6ppm, jika suatu cabang sungai diberi larutan morpholine, maka ikan salmon akan masuk ke cabang sungai tadi. Hal ini menunjukkan bahwa ikan menggunakan indera pencium untuk bermigrasi ke daerah asalnya.
- Suhu
Fluktuasi suhu dan perubahan geografis merupakan faktor penting yang merangsang dan menentukan pengkonsentrasian serta pengelompokkan ikan. Suhu akan mempengaruhi proses metabolisme, aktifitas erakan tubuh dan berfungsi sebagai stimulus saraf.
Contoh: suhu permukaan yang disukai ikan cakalang berkisar 160-260C, sedangkan suhu tinggi merupakan faktor penghambat bagi ikan salmon untuk bermigrasi (pada suhu 240C tidak ada ikan salmon yang bermigrasi).
- Salinitas
Ikan cenderung memilih medium dengan salinitas yang lebih sesuai dengan tekanan osmotik tubuh mereka masing-masing. Perubahan salinitas akan merangsang ikan untuk melakukan migrasi ke tempat yang memiliki salinitas yang sesuai dengan tekanan osmotik tubuhnya.
Contoh: Seriola qiuqueradiata menyukai medium dengan salinitas 19 ppt, sedangkan ikan cakalang menyukai perairan dengan kadar salinitas 33-35 ppt.
- Arus pasang surut
Arus akan mempengaruhi migrasi ikan melalui transport pasif telur ikan dan juvenil dari daerah pemijahan menuju daerah asuhan dan mungkin berorientasi sebagai arus yang berlawanan pada saat spesies dewasa bermigrasi dari daerah makanan menuju ke daerah pemijahan. Ikan dewasa yang baru selesai memijah juga memanfaatkan arus untuk kembali ke daerah makanan. Pasang surut di perairan menyebabkan terjadinya arus di perairan yang disebut arus pasang dan arus surut.
- Intensitas cahaya
Perubahan intensitas cahaya sangat mempengaruhi pola penyebaran ikan, tetapi respon ikan terhadap perubahan intensitas cahaya dipengaruhi oleh jenis ikan, suhu dan tingkat kekeruhan perairan. Ikan mempunyai kecenderungan membentuk kelompok kecil pada siang hari dan menyebar pada malam hari.
- Musim
Musim akan mempengaruhi migrasi vertikal dan horisontal ikan, migrasi ini kemungkinan dikontrol oleh suhu dan intensitas cahaya. Ikan pelagis dan ikan demersal mengalami migrasi musiman horisontal, mereka biasanya menuju ke perairan lebih dangkal atau dekat permukaan selama musim panas dan menuju perairan lebih dalam pada musim dingin.
- Matahari
Ikan-ikan pelagis yang bergerak pada lapisan permukaan yang jernih kemungkinan besar menggunakan matahari sebagai kompas mereka, tetapi hal ini mungkin tidak berlaku bagi ikan-ikan laut dalam yang melakukan migrasi akibat pengaruh musim.
- Pencemaran air limbah
Pencemaran air limbah akan mempengaruhi migrasi ikan, penambahan kualitas air limbah dapat menyebabkan perubahan pola migrasi ikan ke bagian hulu sungai.
Contoh: ikan white catfish pada musim pemijahan banyak terdapat didaerah muara, padahal biasanya ikan ini memijah di hulu sungai. Tetapi migrasi mereka terhalang oleh air limbah di hulu sungai.
Faktor Internal
- Kematangan gonad
Kematangan gonad diduga merupakan salah satu pendorong bagi ikan untuk melakukan migrasi, meskipun bisa terjadi ikan-ikan tersebut melakukan migrasi sebagai proses untuk melakukan pematangan gonad.
- Kelenjar-kelenjar internal
Migrasi ikan Cod di laut Barent dikontrol oleh kelenjar tiroid yang berada di kerongkongan, kelenjar tersebut aktif pada bulan September yang merupakan waktu pemijahan ikan Cod.
- Insting
Ikan mampu menemukan kembali daerah asal mereka meskipun sebelumnya ikan tersebut menetas dan tumbuh di daerah yang sangat jauh dari tempat asalnya dan belum pernah melewati daerah tersebut, kemampuan ini diduga berasal dari faktor insting.
- Aktifitas renang
Aktifitas renang ikan meningkat pada malam hari, kebanyakan ikan bertulang rawan (elasmobranch) dan ikan bertulang keras (teleost) lebih aktif berenang pada malam hari daripada di siang hari.
Pola distribusi, migrasi, daya pulih dan daya adaptasi ikan terhadap perubahan lingkungan merupakan landasan bagi upaya pelestarian sumberdaya ikan. Informasi tersebut dapat digunakan untuk menentukan jumlah beban masukan bahan organik maupun inorganik ke suatu perairan agar tidak melebihi daya adaptasi dan mengganggu siklus hidup suatu jenis ikan.
Memetik Manfaat dari Migrasi Otak Encer
Minggu, 16 Agustus 2009 – 11:39 wib
“KEMITRAAN dan kerja sama global terus kita kembangkan. Hubungan dan kerja sama antarbangsa harus berada dalam konteks yang saling menguntungkan dan berkeadilan. Prinsip ini harus kita pegang teguh, baik dalam lingkup hubungan dan kerja sama regional maupun global. Kerja sama dan kemitraan antarbangsa juga harus tetap mengedepankan kepentingan nasional.” Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rapat Paripurna DPR RI, 14 Agustus 2009.
Alkisah, beberapa nelayan Madura ditangkap di perairan Australia. Saat di ruang pengadilan, hakim bertanya mengapa nelayan tersebut mencuri ikan-ikan Australia. Dengan jujur dan polos sang nelayan menjawab, “Yang Mulia, kami tidak berniat mencuri ikan milik rakyat Australia, mencuri adalah pekerjaan terkutuk. Kami hanya mengejar, berupaya menangkap, dan membawa pulang ikan-ikan kami yang berenang ke perairan Australia.”
Anekdot ini terkesan mengolok-olok orang Madura. Namun, jika kita mencermatinya dengan kepala dingin dan hati terbuka, kita akan terkagum-kagum dengan pengetahuan para nelayan itu yang seolah sudah paham betul akan fenomena migrasi ikan.
Para ilmuwan sudah lebih dari satu dekade melakukan debat ilmiah untuk mengenali pola migrasi ikan-ikan khususnya tuna, baik tuna sirip biru, sirip kuning, dan mata besar. Migrasi tuna ini terjadi di laut Pasifik, Atlantik, dan Samudera Hindia. Banyak faktor yang memicu debat ilmiah ini.
Ada yang berdalih mencari tahu dan menjawab keingintahuan ilmuwan biologi akan perilaku tuna yaitu mencari tahu jenis dan pola pakan, beranak-pinak, dan predator. Ada pula yang memandang dari fisika statik seperti salinitas dan temperatur dan dinamika air laut seperti pola arus laut sebagai faktor penentu migrasi.
Bahkan shusiyang semula hanya makanan khas orang Jepang namun kemudian merebak ke segala penjuru dunia ikut ambil bagian dalam debat seputar migrasi tuna ini mengingat salah satu bagian penting dari shusi adalah ketersediaan tuna berkualitas tinggi dan segar. Berbagai metode studi dan riset serta instrumen ukur dikembangkan untuk memahami fenomena migrasi tuna ini.
Diskusi dan debat ilmiah ini yang kemudian memberi pengertian bagaimana perilaku migrasi tuna ini. Di kawasan mana tuna bertelur dan membesarkan turunannya, ke mana migrasi dan kapan waktu tuna ini bermigrasi sudah mulai dipahami. Pemahaman ini kemudian menyadarkan kita bahwa tuna tidak tepat dibudidayakan di satu tempat saja. Migrasi adalah pola hidup alamiah tuna.
Tidak ada batas laut sampai batas negara yang membatasi gerak migrasi tuna ini. Tantangan bagi kita menerima fakta ini dan mencari alternatif-alternatif untuk disepakati secara global, alternatif yang memberi keuntungan terbaik bagi kita dari migrasi tuna melanglang lintas laut dan Samudera. Keadilan dan keberlanjutan tentu dijadikan nilai luhur dalam pemilihan alternatif eksploitasi tuna. Jika tidak, kepunahan akan mengancam populasi tuna yang lezat dan bergizi ini.
Brain Drain, Menjadi Perhatian Dunia dan Musuh Bersama
Fenomena yang serupa dengan migrasi tuna ini juga terjadi pada kita. Kesepakatan mengakhiri Perang Dunia II telah menciptakan situasi yang kondusif bagi beberapa negara untuk membangun sosioekonominya. Terjadi pertumbuhan yang pesat di beberapa negara.
Sementara itu beberapa negara lain tertinggal bahkan terperangkap dalam kemiskinan dan ada juga yang mengalami pertikaian dan perebutan kekuasaan dalam negeri. Terjadi beda potensi ekonomi dan sosio-politik. Perbedaan potensi ini memicu perpindahan khususnya ilmuwan yang migrasi dari satu negara ke negara lain.
Migrasi ilmuwan ini yang kemudian menjadi isu global dan dikenal sebagai fenomena brain drain, yaitu para otak encer lari dari negara aslinya dan mengadu untung di negara lain yang dipandang lebih menjanjikan baik dari ukuran kesempatan menyalurkan kreativitas dan inovasi bahkan ada juga yang hijrah karena menengok fatamorgana ketenangan hidup di seberang sana.
Penggunaan istilah brain drain yang dalam kosakata kita berarti kuras otak jelas bermakna negatif yaitu kerugian yang dialami yaitu berkurangnya jumlah orang pintar oleh negara di mana sang otak encer berasal. Tudingan ketimpangan atau ketidakadilan menjadi tantangan dunia.
Tak pelak, Kofi Annan yang kemudian digantikan Bang Kiimoon sebagai Sekjen PBB berteriak lantang untuk menghentikan fenomena brain drain yang merugikan ini. Beberapa artikel yang mengupas misalnya berjudul Bolivarian Brain Drain yaitu fenomena kuras otak yang bergejolak di negara- negara Amerika Latin.
Pemimpin fenomenal seperti Hugo Chavez berdiri di depan dan berteriak keras mengingatkan dunia akan ketidakadilan pada negara-negara Amerika Latin. Begitu juga artikel berjudul Shanghai Brain Drain dan African Brain Drain. Sejak krisis Asia di 1998 yang juga membuat Indonesia sengsara, kita sering mendengar, membaca, dan melihat tayangan seputar fenomena brain drain ini di Tanah Air.
Beberapa di antaranya eksodus ahli dirgantara ke pabrik-pabrik di Jerman, Prancis, Inggris, Belanda, USA, Brasil, dan Canada; hengkangnya ahli nuklir ke Eropa, Asia, dan Amerika; juara-juara Olimpiade Iptek yang mendapat tawaran beasiswa menggiurkan dari negara tetangga; berbondongnya dosen dan peneliti ke Negara Jiran.
Menarik menyimak penggalan pidato Shimon Perez saat mengulas fenomena brain drain, yaitu “Historically, wars between nations, and later between people, have always been about land and its appropriation. Now that the land is generally distributed, a new type of war has appeared, the war about technology and its control. This is, I believe, the new threat for the upcoming century “.
Pengembangan dan penguasaan teknologi yang disebut Shimon Perez ini ditengarai sebagai pemicu terjadinya mobilitas otak encer. Di era globalisasi ini teknologi dijadikan senjata pamungkas dalam memosisikan diri bagi suatu negara penjadi pemain utama. Terjadi perlombaan yang tidak adil yang menjadikan yang kuat ekonominya semakin kuat teknologinya.
Tanpa kemampuan mengembangkan dan menguasai teknologi telah berakibat pada terciptanya suatu kondisi sebagai konsumen semata bahkan memaksa menjadi tamu di negaranya sendiri. Ketimpangan menjadi pemantik terjadinya kecemburuan sosial bahkan menjurus pada ketegangan politik antarnegara. Independensi dan keadilan yang menjadi nilai luhur PBB tertantang oleh fenomena brain drain ini.
Manfaat Migrasi Otak Encer
Beberapa negara ada yang dengan sengaja mendorong terjadinya mobilitas orang pintarnya ke negara-negara yang dipandang sebagai sumber inovasi teknologi. Tengok misalnya bagaimana Jepang, Korea Selatan, India, dan China memfasilitasi ilmuwannya ke AS dan Eropa.
Ilmuwan ini diperlakukan sebagai duta besar atau special envoy dengan misi ikut mengembangkan dan menguasai teknologi. Kemajuan teknologi yang diikuti kemajuan ekonomi di Korea Selatan, Jepang, India, dan China tak pelak adalah kontribusi ilmuwan yang hijrah baik sementara atau selamanya ke negara sumber inovasi.
Walaupun demikian, kebijakan mobilitas ilmuwan ini juga tidak lepas dari pro dan kontra sosio-politik. Dengan menggunakan kekuatan ekonomi kemudian beberapa langkah strategis dilakukan dengan tujuan mengambil manfaat maksimal dari kaum otak encer tersebut.
Menjadikan mereka sebagai duta besar iptek adalah hanya salah satu cara. Keberadaan ilmuwan di seberang sana akan menjadi pemasok informasi tangan pertama bagi rekan-rekannya di kampung halaman. Mereka juga menjadi pembuka peluang dan pembuka jalan mengalirnya investasi dan devisa.
Membuka peluang, menyediakan fasilitas setara, dan memberi kompensasi ekstra yang kemudian dipopulerkan dengan istilah reverse brain drain juga cara yang telah banyak terbukti memberikan manfaat. China, India, Brasil, dan Pakistan adalah contoh negara-negara yang getol dalam program reverse brain drain.
Memusuhi dan menuding mereka tidak nasionalis hanya akan memperburuk situasi dan semuanya akan rugi. Negara dan rakyat tempat asal tidak mendapat manfaat, ilmuwan yang sedang hijrah semakin enggan pulang dan tak mau berbagi. Jangan picik menilai mereka sebagai brain drain yang merugikan tanah leluhurnya, terimalah ini sebagai kenyataan, bukan untuk dihindari, melainkan untuk dicari hikmah dan manfaatnya.
Penggalan pidato Presiden RI pada Rapat Paripurna DPR RI di atas adalah sikap positif, mengajak kita untuk membuka pikiran dan mencari peluang serta menerima globalisasi sebagai strategi kerja sama internasional – orang per orang, institusi per institusi, sampai negara per negara.
Lebih jauh lagi, Presiden telah mengajak kita mengubah paradigma dari perangkap mengecam brain drainmenuju mengambil manfaat–brain gain–dari migrasi otak encer– brain circulation. Presiden Soekarno pernah berujar, “Biarkan sumber daya alam kita tersimpan di bumi ini sampai saatnya nanti anak negeri ini mampu menggali dan mengolahnya sendiri”.
Di sini ditekankan betapa pentingnya membuat anak negeri memiliki kemampuan yang mumpuni. Hijrah ke mancanegara adalah upaya efektif untuk meningkatkan kemampuan anak negeri. Pemberian kesempatan (affirmative action) menggali dan mengolah kekayaan zamrud khatulistiwa adalah pengejawantahan dari reverse brain drain.
Sebagai penutup, mari samasama menyimak hipotesa: Indonesia hanya akan maju teknologinya dan ekonominya jika terdapat cukup jumlah otak encer anak negeri yang berkarier dan berkarya di mancanegara. Buka peluang agar 10% dari otak encer negeri ini berkompetisi dalam sirkuit internasional, brain circulation. Jangan biarkan kita terperangkap dan terkecoh oleh tudingan brain drain.(*)

Minggu, 07 Juli 2013

cara upload fail ke blog



Cara meng-upload file agar bisa didownload
Nama ziddu mungkin sudah tidak terdengar asing lagi, karena banyak yang menggunakan layanan ini. Selain gratis, caranyapun cukup mudah.

Nah.. untuk memulai "cara meng-upload file agar bisa di download" pada blog langkah pertama yang harus dilakukan adalah registrasi terlebih dahulu di ziddu.

Berikut adalah langkah-langkahnya:
  • kunjungi ziddu dengan cara klik http://www.ziddu.com
  • klik register - isi datanya - kemudian klik "submit"
  • di sini anda sudah otomatis login dan tidak perlu login lagi
  • klik "upload" di pojok kanan atas. Maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini:
http://1.bp.blogspot.com/-CK9XX_T5wg8/URqfRJdQaSI/AAAAAAAAAHc/yZtIfx3vOj4/s320/ziddu.gif





  • kemudian klik "browse"
  • cari file yang ingin anda upload
  • klik upload. Maka akan muncul tampilan seperti ini:
http://4.bp.blogspot.com/-ZGBbEpXCS0g/URqf2JZQxlI/AAAAAAAAAHk/f6GTTPNj_MA/s320/upload-file-di-ziddu.gif






  • tunggu sampai proses upload selesai
  • jika proses sudah selesai, maka anda akan langsung dibawa ke link file yg sudah di upload tersebut

Nah, sekarang link-nya bisa di copy pada blog anda agar orang lain bisa download file tersebut pada blog anda.

Untuk cara memasangnya di blog cukup mudah, misal anda mendapatkan link http://www.ziddu.com/downloadlink/21574543/LastChild-Pedih.mp3
maka anda cukup menambahkan code pada link tersebut:
  • Link download biasa
<a href="http://www.ziddu.com/download/21574543/LastChild-Pedih.mp3.html" target="_blank"><b>DOWNLOAD</b></a>

hasilnya : DOWNLOAD

  • Link download dengan gambar
<a href="http://www.ziddu.com/download/21574543/LastChild-Pedih.mp3.html" target="_blank"><img alt="Download Button" src="http://2.bp.blogspot.com/-d94UwjQPxh8/T3plWl6fZNI/AAAAAAAAAyw/W_EAtXrMGY0/s1600/download-button.jpg" /></a>

hasilnya:
http://3.bp.blogspot.com/-i1dDBTjzPXM/URqi0SGcwvI/AAAAAAAAAHw/ErZ36hj4x6o/s200/download-button.jpg